Ternyata sekarang ada kecanggihan sebuah teknologi yang unik, guna mempermudah para Tuna Netra. Alhamdulillah ada orang-orang dari kita yang masih peduli kepada orang-orang spesial seperti tuna netra. Aplikasi ini pintar bernama Voice Midlet buatan pengembang aplikasi asal Belanda yang bisa membantu para Tuna Netra.
Dengan hanya mengarahkan kamera handphone pada benda yang di inginkan, pengguna bisa tahu bendanya dengan hanya mendengarnya saja.Dinegri nan jauh disana tepatnya di belanda, sebuah developer aplikasi bernama THE VOICE, punya penenemuan yang bisa membantu para tuna netra, penemuan ini berupa aplikasi yang bisa di instal di hape kita,
Aplikasi yang bernama Voice MIdlet ini bisa mengubah hape menjadi alat penunjuk bagi para penderita kebutaan, konsep aplikasi ini dengan memanfaatkan indra pendengaran sebagai pengganti mata dalam melihat, Artinya apa seh?
Masih gak ngerti juga neh?, begini loh mas, orang buta memang tidak bisa melihat tapi masih bisa mendengar, Dengan mendengar orang tersebut bisa mengetahui sedikit seperti apa kira kira benda yang sedang di dekatinya, kaya super herro Dare Devil itu loh..he :-D
Voice midlet meanfaatkan kamera hape sebagai pendeteksi warna benda yang di sorotnya, warna warna itu kemudian akan di beritahukan ke pengguna hape dalam bentuk suara. seandainya benda yang kita sorot adalah buah alpukat, maka aplikasi ini akan terdengar berkata “hijau”
sistem pendeteksi warna ini sangat terpengaruh pada perangkat kamera ponselnya, tingkat ketajaman dan kecerahan warna bisa berpengaruh pada proses identifikasi, tapi hasilnya gak beda banget ko.misal kalau pakai kamera VGA hasilnya merah maron, sedangkan di kamera megapixel warnanya merah bata.
Aplikasi ini bisa di download gratis di sini , Voice Midlet kompatibel dengan banyak hape, selain berbasis java, pihak pengembangnya membuat berbagai versi agar bisa di pakai banyak hape, di situs resminya ada hape hape yang pernah di uji coba seperti nokia 6600 dan sony ericsson K700i.
Nahhhh,keren banget deh..ciamik,semoga saat ini dapat mudah digunakan oleh para Tuna Netra, tapi tentunya cucu-cucu nya harus mengajari looo yaa...
SEKIAN, terimakasih..:)
Siapa bilang grup band idealis dengan lirik-lirik yang kritis dan cerdas tak digemari kaum muda? Buktinya band Efek Rumah Kaca diminta oleh para siswa SMAN 8 Malang untuk menjadi headliner dalam acara KSSH (Kiprah Seni Smarihasta) yang diadakan di Lapangan Basket SMAN 8, Jalan Veteran 37 Malang, Sabtu (23/10).
Mundur hampir satu jam dari jadwal yang ditentukan sebelumnya, yakni pukul 11 malam lantaran hujan mengguyur sejak sore hari, grup band ini akhirnya naik ke panggung tepat tengah malam. Dengan diiringi suara penonton yang serempak meneriakkan 'E..R..K..', satu-persatu personil mereka tampil ke atas panggung.
Sayangnya, band yang digawangi Cholil Mahmud (vokal, gitar), Akbar Bagus Sudibyo (drum, vokal latar) dan Adrian Yunan Faisal (vokal latar, bass) ini tampil minus sang pembetot bass yang sedang sakit. Sebagai pemain bass additional, diajaklah Hans Sabarudin.
Setelah membuat para siswa yang memadati area pentas menunggu, mereka menyapa penonton dengan lagu pembuka Jalang. Lagu Jangan Bakar Buku, yang dinyanyikan sebagai lagu ke-4, menjadi lagu 'istimewa' dalam acara ini. Pasalnya, dalam acara ini para panitia acara bakal menyumbangkan hasil penjualan tiket kepada yayasan penyalur buku bagi orang-orang yang tidak mampu di kota Malang. Para penonton hanya diminta sumbangan sebesar dua ribu rupiah saja untuk dapat menonton ERK.
Selama pertunjukan, Akbar tampil prima menggebuk drumnya, tempo yang ia mainkan nyaris sempurna. Sementara Hans, yang juga mantan personil band C'mon Lennon, tampil 'cool' di sisi kanan panggung. Usai membawakan lagu Mosi Tidak Percaya, Cholil, sang vokalis, menawari penonton lagu apa yang mereka minta.
"Saya mengerti bagaimana rasanya nonton konser tapi lagu kesukaan kita tidak dimainkan, kecewa," tuturnya. Penonton dengan kompak menyuarakan lagu Desember, dan Di Udara. Cholil pun mengganti gitar elektriknya dengan gitar akustik, dan memainkan intro lagu Desember. Spontan koor penonton menggema mengiringi petikan gitar akustik Cholil yang diteruskan dengan lagu Di Udara usai lagu Desember ini selesai dimainkan.
Sebagai penutup yang manis, lagu Cinta Melulu diperdengarkan sebagai 'encore' dalam 45 menit penampilan mereka di Malang ini. Sepuluh lagu yang pastinya membuat para penggemar mereka tidur pulas seusai konser. (kpl/fjr/dka)